Cara Belajar, Belajar Kuliah, Cara Edit Blog, Cara Bisnis, Belajar Internet

Cara Belajar, Belajar Kuliah, Cara Edit Blog, Cara Bisnis, Belajar internet, Bisnis Internet I Mencari Duit I Kerja Part Time

Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :

==================================== PELUANG USAHA KLIK ; Peluang Usaha Kerja Di Rumah

Nama-Nama Nabi dan Rasul

Written by Unknown on 05:07

25 Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui - Agama Islam
Wed, 26/04/2006 - 9:04pm — godam64

Dalam agama islam terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dengan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat spanjang masa, yaitu :

1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.

8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.

Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi atau nabi/rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan kenabiannya :

1. Nuh AS.
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS.
4. Isa AS.
5. Muhammad SAW.


Read More...

Untung Suropati

Written by Unknown on 07:21

Untung Suropati

Nama aslinya tidak diketahui. Menurut Babad Tanah Jawi ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar.
Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karir dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama Si Untung.

Ketika Untung berumur 20 tahun, ia dimasukkan penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya yang bernama Suzane. Untung kemudian menghimpun para tahanan dan berhasil kabur dari penjara dan menjadi buronan.
Pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa raja Banten dikalahkan VOC. Putranya yang bernama Pangeran Purbaya melarikan diri ke Gunung Gede. Ia memutuskan menyerah tetapi hanya mau dijemput perwira VOC pribumi.

Kapten Ruys (pemimpin benteng Tanjungpura) berhasil menemukan kelompok Untung. Mereka ditawari pekerjaan sebagai tentara VOC daripada hidup sebagai buronan. Untung pun dilatih ketentaraan, diberi pangkat letnan, dan ditugasi menjemput Pangeran Purbaya.

Untung menemui Pangeran Purbaya untuk dibawa ke Tanjungpura. Datang pula pasukan Vaandrig Kuffeler yang memperlakukan Pangeran Purbaya dengan kasar. Untung tidak terima dan menghancurkan pasukan Kuffeler di Sungai Cikalong, 28 Januari 1684.
Pangeran Purbaya tetap menyerah ke Tanjungpura, tapi istrinya yang bernama Gusik Kusuma meminta Untung mengantarnya pulang ke Kartasura. Untung kini kembali menjadi buronan VOC. Antara lain ia pernah menghancurkan pasukan Jacob Couper yang mengejarnya di desa Rajapalah.

Ketika melewati Cirebon, Untung bertengkar dengan Raden Surapati anak angkat sultan. Setelah diadili, terbukti yang bersalah adalah Suropati. Surapati pun dihukum mati. Sejak itu nama Surapati oleh Sultan Cirebon diserahkan kepada Untung.




Read More...

Facebook Belum Begitu Terkenal Di Jepang

Written by Unknown on 07:06

Facebook Belum Begitu Terkenal Di Jepang

facebook
Tidak seperti di negara-negara lainnya seperti Amerika,Eropa,Asia,terutama Indonesia yang saat ini Facebook merupakan situs jaringan social yang sangat terkenal dan memasyarakat.Di Jepang Facebook belum begitu terkenal. Bahkan menurut Alexa rangking top sites di Jepang menunjukkan bahwa Facebook ini berada diantara sekitar rangking 20, dan kadang hanya berkisar sekitar rangking 40 sampai 50 diantara situs-situs lainnya.

Beberapa bulan yang lalu,tatkala aku sedang dinas luar kerja di Jepang,beberapa teman perusahaanku bertanya,bagaimana aku berkomunikasi dengan keluarga,dan teman-teman ketika aku berada di jepang.Apakah lewat e-mail atau telephone?. Aku menjawab kedua-duanya.Dan aku juga berkata bahwa sekarang ini sedang ngetrend situs Facebook untuk bisa menjalin komunikasi dengan teman& keluarga.Bahkan kita bisa menemukan teman lama kita jika punya akun di Facebook.

Herannya mereka belum begitu mengenal dengan Facebook,dan belum mempunyai akun di Facebook ini.


mixi

Setelah aku bertanya,mereka menyampaikan beberapa alasan, bahwasanya di Jepang orang lebih banyak sign in dalam jaringan social yang disebut "mixi" ,yaitu situs jaringan social yang terkenal di Jepang.Selain itu juga sign in di “Gree”,sebuah jaringan social yang banyak di akses lewat mobile phone.

Gree

Beberapa orang mengemukakan,kenapa Facebook belum begitu terkenal di Jepang, meskipun Facebook bisa dipakai dalam bahasa jepang.Ini kenapa karena pada dasar nya banyak orang jepang yang tidak bisa berbahasa asing (Inggris)dengan lancar.Jadi mereka lebih menyukai situs yang berbahasa Jepang.Ini karena mereka beranggapan bahwasanya jepang adalah negara
industri yang besar dan maju.Jadi selain hasil industri dengan teknologi majunya banyak di eksport keluar negeri,juga banyak dipakai didalam negeri mereka sendiri.jadi mereka tidak usah susah susah mempelajari bahasa asing.

Selain itu orang Jepang biasanya dalam menyampaikan identitasnya,selalu memakai nama yang terang dan jelas.Tidak ditutup-tutupi dan disembunyikan /disamarkan, biasanya orang menyamarkan nama foto dan alamat.(Seperti profil Facebook BokunoBlog,photonya kok gambar sumo,?habis suka banget sama sumo,maka photo profil dipasang sumo saja)

Mungkin dengan beberapa alasan diatas,yang menyebabkan Facebook belum begitu terkenal di Jepang.Alasan-alasan tersebut tidaklah mutlak, dan mungkin juga ada alasan lain yang menyebabkan Facebook ini belum begitu terkenal di Jepang.


Read More...

NetBook, Wireles, USB Modem, HP Modem Murah

Written by Unknown on 06:58

NetBook Haier Olive Murah

Produk yang bersaing, merupakan sebuah fenomena yang lagi gencar di internet.
Tidak dipungkiri, yang namanya alat elektronik, mulai dari yang mahal sampai yang murah, semua ada di Internet.

Berikut Perinciannya :



Gasa



Gasa Foredi


Read More...

Patih Gajah Mada

Written by Unknown on 06:47

Patih Gajah Mada

Kisah Gajah Mada kali ini merupakan rangkaian kejadian semenjak Majapahit dipimpin oleh dua ratu, Dyah Wiyat dan Sri Gitarja yang diangkat memimpin Majapahit karena Jayanegara tidak meninggalkan keturunan lelaki yang bisa diangkat menjadi putra mahkota.

“Ada sebuah hal penting yang harus kau kerjakan. Bantulah aku untuk mencuri dua buah benda pusaka penting di istana Majapahit, masing-masing Cihna Nagara Gringsing Lobheng Lewih Laka dan Songsong Udan Riwis.”

Adalah pesan tersebut yang diterima Branjang Ratus, putra Ki Buyut Padmaguna, saat menghadap bibinya, Sri Yenda, atas permintaan Ki Buyut. Kedua benda tersebut adalah pusaka negara Majapahit yang digunakan dalam menobatkan raja-raja pendahulu Majapahit, Raden Wijaya dan kemudian Jayanegara, serta kedua Ratu tersebut.
Majapahit kemudian dilanda bencana alam. Gunung Kampud meletus disertai gempa dalam keadaan musim panas yang kering kerontang. Di saat itulah istana Majapahit geger karena dimasuki maling. Kedua pusaka tersebut hilang dicuri, mempermalukan Gajah Enggon sebagai Senopati Bhayangkara, pimpinan pasukan khusus, serta Gajah Mada sebagai Patih yang harus bertanggung jawab kepada Mahapatih Arya Tadah dan kedua Ratu Majapahit.



Gajah Enggon meletakkan jabatan dan atas petunjuk Ibu Suri Gayatri Gajah Enggon mencari jejak pencuri kedua pusaka tersebut ke Hujung Galuh membuntuti jejak hujan, sekaligus sebuah pesan pribadi bahwa hidup Gajah Enggon akan bermula di sana. Sebuah petunjuk yang aneh bagi prajurit Bhayangkara tersebut. Dengan bantuan Pradhabasu, mantan Bhayangkara yang telah kembali menjadi penduduk biasa di buku sebelumnya berangkatlah mereka ke pelabuhan yang sekarang menjadi kota Surabaya.

Di saat yang sama Majapahit dilanda kericuhan, lima orang berkuda membakar-bakar rumah penduduk. Aksi tersebut sulit diatasi oleh para prajurit dan Bhayangkara, namun Gajah Mada merasa itu adalah sebuah taktik dari perusuh agar pasukan menyebar keluar istana. Gajah Mada masih memikirkan kembalinya pencuri tersebut ke istana atas petunjuk Ibu Suri Gayatri. Kelima orang perusuh tersebut sempat dijumpai Gajah Enggon dan Pradhabasu, namun tugas dan kepentingannya memburu pencuri pusaka negara ke Hujung Galuh tak membuat mereka kembali ke Majapahit meskipun dengan rasa penasaran yang tinggi bahwa merekalah pencuri tersebut.

Prajurit istana dan Bhayangkara menjaga rapat istana, namun seperti pada pencurian sebelumnya berhasil lolos memasuki gudang pusaka karena ilmu sirep yang membuat kantuk seisi istana. Penjagaan yang ketat dan pagar betis yang rapat setelah maling tersebut masuk ke dalam gudang pusaka juga masih membuat pencuri tersebut lolos dengan bantuan kabut yang sangat tebal di malam hari. Kabut hilang bersamaan dengan hilangnya mahkota raja beserta Ibu Suri Gayatri.


Namun kemudian biksuni Gayatri kembali lagi, membuat segudang pertanyaan bagi Gajah Mada. Atas pertemuan singkat di keputren Gajah Mada menyimpulkan usaha makar dan kudeta dari seseorang yang mencuri benda-benda pusaka tersebut, di mana benda-benda pusaka tersebut biasa digunakan dalam menobatkan seorang raja yang naik tahta.

Keta dan Sadeng adalah dua wilayah yang dicurigai Gajah Mada. Kedua wilayah ini sudah dua kali tidak hadir dalam pasewakan (pertemuan tahunan) di alun-alun Bubat. Pasewakan adalah pertemuan tahunan para raja di bawah bendera Majapahit. Pasewakan kali ini diadakan dengan menggelar latihan perang bersama dari seluruh kesatuan, termasuk simulasi gelar perang taktik baru, yaitu Bayu Bajra. Salah satu utusan yang hadir adalah rombongan kerajaan Swarnabhumi (Palembang/Sumatra) yang berlabuh di Hujung Galuh, membawa puluhan kapal besar yang baru pertama kali dilihat Majapahit, dan Aditiawarman –yang masih kerabat keluarga Majapahit– membawa benda aneh bagi Gajah Mada, sebuah peledak atau mercon.

Gajah Enggon dan Pradhabasu di Hujung Galuh akhirnya memisahkan diri. Gajah Enggon tetap membuntuti jejak pencuri pusaka ke utara dan Pradhabasu bergerak ke selatan ke arah Keta dan Sadeng untuk membantu telik sandi yang sedang beroperasi mencari bukti Keta dan Sadeng yang dikabarkan akan memberontak. Operasi para telik sandi ini pun akhirnya dikabarkan ke Gajah Mada yang saat itu menjaga istana sekaligus mengadakan pasewakan.

Aditiawarman kemudian pamit dari pasewakan, lebih cepat dari jadwal yang telah diutarakannya kepada kedua Ratu Majapahit untuk kembali ke Hujung Galuh dan berlayar kembali. Di saat yang sama para telik sandi Keta dan Sadeng mengabarkan semua perkembangan gerak-gerik Gajah Mada dan kondisi pasewakan, termasuk berita prajurit istana yang diberangkatkan ke Keta dan Sadeng setelah pada pasewakan tersebut Gajah Mada membuktikan rencana berontak dengan bukti akurat yang dikirim oleh Pradhabasu dan telik sandi yang sedang beroperasi di sana.

Berhasilkah Gajah Enggon mengejar pencuri kedua pusaka Majapahit tersebut?
Siapa pula pencuri lain yang mencuri mahkota raja?
Bagaimana taktik Gajah Mada meredam upaya makar di Keta dan Sadeng?
Terjadikah perang di Keta dan Sadeng?
Siapa Branjang Ratus, Ki Buyut dan Sri Yenda yang diceritakan di awal buku?
Bagaimana Arya Tadah meletakkan jabatannya dan menobatkan Gajah Mada menjadi Mahapatih?

Selain rentetan peristiwa di atas, Langit Kresna Hariadi memberi sisipan cerita flash back tentang pemberontakan di Singasari, tentang keris Empu Gandring, tentang Kertanegara mengusir utusan Tartar (Kubilai Khan), Jayakatwang melakukan kudeta kepada Kertanegara hingga Sanggramawijaya (Raden Wijaya) naik tahta dan membuat negeri baru Majapahit.
Sebuah fiksi sejarah yang menarik!


Read More...